Aksi Kamisan Karawang: Bentuk Penyadaran Terhadap Isu Hak Asasi Manusia di Indonesia

Redaksi
Berita
17 Dec 2023
Thumbnail Artikel Aksi Kamisan Karawang: Bentuk Penyadaran Terhadap Isu Hak Asasi Manusia di Indonesia
Aksi Kamisan merupakan salah satu bentuk kampanye terhadap isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang ada di Indonesia. Aksi ini biasa diadakan setiap Kamis, maka dari itu aksi ini dinamakan Aksi Kamisan.

Pada Kamis lalu (14/12/2023), Aksi Kamisan kembali digelar di Karawang di depan area Stadion Singaperbangsa tepatnya pada tulisan “I Love Karawang.” Pada kali ini Aksi Kamisan diadakan dengan tajuk aksi “Panggung Rakyat: Refleksi Hari HAM Sedunia, Negara, Miskin Wacana Soal HAM.”

Aksi Kamisan pertama kali diadakan di Karawang pada Februari 2017. Tujuan dari diadakannya Aksi Kamisan, yaitu sebagai media penyadaran kepada masyarakat bahwa isu HAM di Indonesia masih belum berjalan dengan baik. 

"Aksi Kamisan ini bisa dilihat sebagai alarm, alarm penyadaran bagi siapapun masyarakat sipil, baik pemerintahan juga. Jadi sifatnya penyadaran dan kita selalu mengingatkan di setiap Kamis. Seberat-beratnya pekerjaan kalian dan sesibuk-sibuknya hidup kalian, jangan lupakan soal hak asasi ini," ujar Adit selaku Koordinator Aksi Kamisan, Kamis (14/12/2023).

Peserta Aksi Kamisan yang Membawa Poster dengan Tulisan ‘Kita Berhak Kritis!', Kamis (14/12/2023)
Aksi Kamisan di Karawang diadakan karena melihat pelaku pelanggar HAM di Indonesia yang saat ini belum pula diadili. Adit mengatakan jika konsentrasi dari diadakannya Aksi Kamisan di Karawang selain sebagai media pengingat juga sebagai langkah agar pelaku pelanggar HAM dapat segera diadili.

“Mengikuti jalannya Aksi Kamisan gak tau kenapa kita sangat konsen dan sangat ingin dibukanya pengadilan Ad hoc meskipun bukti-bukti atau saksi-saksi itu udah tidak ada, baik itu urusan alam yang udah meninggal atau bagaimana tapi kita ingin konsen bahwasanya kalo sampai hari ini pelanggar HAM belum diadili, tidak menutup kemungkinan kedepannya bakal ada korban-korban, baik itu diri kita sendiri ataupun orang terdekat kita. Jadi adanya Kamisan ini berupaya untuk jangan sampai ada korban-korban selanjutnya dan fokusnya tadi, tetap kita ingin dibukanya pengadilan Ad hoc itu untuk mengadili, karena sampai sekarang tersangka-tersangka pelanggaran HAM masih dengan pede-nya ada di puncak kekuasaan, ada di pemerintahan segala macam, jadi kita ingin adanya efek jera, pun dan hak keluarga yang ditinggalkan, keluarga-keluarga korban bisa terpenuhi atas diadilinya para pelanggar-pelanggar,” tambah Adit.

Ada beberapa tanggapan dari peserta mengenai Aksi Kamisan di Karawang yang baru diadakan kemarin, salah satu tanggapan muncul dari peserta Aksi Kamisan bernama Ikhsan yang merupakan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), ia beranggapan aksi ini harus tetap ada karena masalah terkait HAM belum menemui titik terang dan berujung dengan ketidakjelasan.

“Melestarikan hak-hak masyarakat yang masih sampai saat ini belum ada titik terangnya dan ketidakjelasan di bangsa ini. Semoga aksi ini tetap ada, harus tetap ada sedikit manusia-manusia yang bisa melestarikan duka-duka mereka yang dirampas haknya,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Kamis (14/12/2023).

Pertunjukan Teatrikal yang Dipentaskan Oleh Peserta Aksi Kamisan, Kamis (14/12/2023)
Begitu juga tanggapan dari mahasiswa lain yang menjadi salah satu peserta dari Aksi Kamisan Karawang, ia berharap pemerintah negara bisa lebih adil lagi untuk kedepannya dalam mengurus tindak pelanggaran HAM di Indonesia.

“Semoga negara ini bisa lebih adil lagi, kayak, pemerintah kita kejam banget, gitu kan, ya semoga aja sih dengan cara ini pemerintah lebih mendengar dan menanggapi, gitu,” ujar Yesi, salah satu mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP), Kamis (14/12/2023).

(HMN, ATA, TBN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS