Alami Berbagai Macam Culture Shock: Bagaimana Tanggapan Mahasiswa PMM tentang Unsika?

Redaksi
Berita
29 Mar 2024
Thumbnail Artikel Alami Berbagai Macam Culture Shock: Bagaimana Tanggapan Mahasiswa PMM tentang Unsika?
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) merupakan program bagi mahasiswa yang menawarkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia, serta memperkuat persatuan dalam keberagaman selama satu semester.

Pada tahun 2024, Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mendapatkan kuota mahasiswa PMM dari berbagai kampus di Indonesia mulai dari daerah Sumatera, Kalimantan, Papua, dan beberapa daerah yang lain. 

Salah satu mahasiswi PMM yang ada di Unsika bernama Merisiana Linsau, mahasiswi Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo (San Agustin), menyebutkan alasannya saat memilih Unsika pada program PMM ini adalah faktor kuota yang melimpah dan tersedianya Prodi yang sama pada Universitas asalnya. Hal ini menjadi faktor kuat Merisiana memilih Unsika menjadi kampus tujuan. 

“Pada awalnya kan diizinkan untuk ikut PMM itu di pulau Jawa, nah kebetulan Kuota di Unsika ini masih banyak yang kosong dan kebetulan juga ada Pendidikan Matematika, jadi ngambil di Unsika,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Sabtu (23/3/2024).

Merisiana juga mengatakan bahwa perbedaan Unsika dengan Kampusnya adalah dari kuantitas tugas yang diberikan.

“Kalau culture shock buat aku di Unsika itu lebih ke tugas ya lebih, kalau di sana kan aku swasta, kalau di sini tuh negeri jadi tuh lebih kaget gitu tugasnya numpuk itu aja, sih,” tambahnya.

Selain Merisiana, mahasiswa PMM lainnya bernama Putri Cantika yang berasal dari Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, mengatakan jika perbedaan iklim serta proses pembelajaran di Unsika menjadi kendala awal mereka saat beradaptasi dengan daerah baru di lingkungan Unsika.

“Untuk  culture shock yang aku rasain, yang pertama di Karawang perbedaan waktu antara Papua dan Karawang, yaitu dua jam. Aku merasa waktu itu terasa lama banget. Tapi, untuk harga makanan dan kebutuhan di sini dua kali lipat lebih murah dibanding di Papua., kecuali harga kos yang lumayan mahal di sini,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Sabtu (23/8/2024).

Ia juga menjelaskan, tidak adanya fasilitas asrama yang tersedia di kampus satu, membuat mahasiswa PMM dialihkan untuk menyewa kosan yang ada di sekitar kampus. Ia merasa senang karena pihak kampus membantu mereka untuk menemukan tempat tinggal sementara di sana. 

“Menurut aku untuk fasilitas dan hak yang kita dapat sebagai mahasiswi PMM diberikan oleh pihak kampus. Apalagi kos-kosan ini, kita juga dicarikan sama mereka karena asrama yang tersedia hanya ada di kampus dua.”

Desti Saprida Sinaga, mahasiswi Universitas Simalungun (USI) Sumatera Utara, Prodi Pendidikan Sejarah 2021 menuturkan perasaannya. Ketika berkesempatan merasakan pengalaman dari mengikuti pertukaran pelajar ini karena dapat menjelajahi daerah di Jawa, serta dapat mengetahui kebiasaan mahasiswa Unsika yang saling menyapa dan membantu.

“Aku senang bisa mengikuti PMM karena mahasiswa di sini ramah-ramah, kadang ketika aku lewat mereka selalu menyapa padahal aku orang yang susah untuk menghafal wajah orang lain. Jadi, aku bingung mereka dari kelas mana dan fakultas mana, karena aku sendiri kebetulan mendapatkan lintas jurusan di tiga fakultas, yaitu FKIP, Fisip, dan FAI. Dikarenakan di Unsika tidak ada Prodi Pendidikan Sejarah, jadi aku menyesuaikan mata kuliah yang ada di Unsika,” tuturnya. 

Harapan datang dari Desti untuk mahasiswa/i PMM lain di seluruh Indonesia, mahasiswa Unsika, serta civitas kampus Unsika.

”Yang pertama pesan kepada mahasiswa/i PMM untuk tetap semangat, karena kita orang jauh yang merantau, ucapan terima kasih untuk civitas Unsika yang telah membantu kami dan ucapan terima kasih juga kepada teman-teman kelas yang membantu kami, tetap jangan putus  untuk selalu welcome kepada mahasiswa PMM di tahun-tahun berikutnya, serta jangan putus kontak,” harapnya.

(HCN, JN)

LPM Channel

Podcast NOL SKS