Don't Gas Indonesia adakan Aksi Lingkungan: Penolakan PLTGU di Cilamaya

Redaksi
Berita
27 Feb 2024
Thumbnail Artikel Don't Gas Indonesia adakan Aksi Lingkungan: Penolakan PLTGU di Cilamaya
Aksi penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilamaya di Taman I Love Karawang, Jl. Jendral Ahmad Yani, pada Senin (26/02/2024). Aksi ini diadakan oleh Don’t Gas Indonesia, diisi oleh penolakan yang diorasikan dan dilanjut dengan pertunjukan teatrikal yang dipentaskan oleh peserta aksi penolakan PLTGU Cilamaya, serta diakhiri dengan sesi diskusi bersama.

Dalam aksinya, para peserta aksi menolak pembangunan PLTGU di Cilamaya karena dianggap merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Mereka juga menuntut agar lebih memperhatikan kepentingan rakyat dan lingkungan daripada kepentingan bisnis. 

Muhammad Alda, peserta aksi penolakan PLTGU di Cilamaya menjelaskan bahwa alasan utama melakukan aksi penolakan ini bukan hanya sebatas pada proyek PLTGU Cilamaya.
“Sebenarnya bukan cuma PLTGU Cilamaya sih, karena dari Don’t Gas Indonesia juga yang kita tolak adalah industri ekstraktif, terkhusus industri-industri penghasil tenaga berbahan fosil, itu yang kita tolak. Alasannya karena itu yang menyebabkan penyumbang krisis iklim terbesar didunia ini. makanya aksi ini ga cuma dilakukan karawang aja, kawan-kawan di Banten, bahkan di Jepang melakukan hal yang sama di hari ini,” ujar Alda saat diwawancarai langsung di Taman I Love Karawang, Jl. Jendral Ahmad Yani (26/02/2024). 

Aksi ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang turut serta dalam aksi tersebut. Para mahasiswa mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang mungkin timbul akibat pembangunan PLTGU Cilamaya.
Pertunjukan Teatrikal yang Dipentaskan Oleh Peserta Aksi Penolakan PLTGU Cilamaya, Senin (26/02/2024).

Peserta aksi menunjukkan keprihatinan mereka terhadap krisis iklim yang sedang terjadi dan berusaha mengedukasi masyarakat tentang hal ini. Mereka menggunakan spanduk dan poster bertulisan untuk menyampaikan pesan mereka, serta melakukan pertunjukan teatrikal untuk menarik perhatian publik. Dalam pertunjukan teatrikal, salah satu peserta yang mengenakan helm dan rompi reflektif tampak sedang memegang uang dan dituangkan oleh cairan oli.
Peserta Aksi Penolakan PLTGU Cilamaya yang Membawa Spanduk dan Poster, Senin (26/02/2024).

Aksi tersebut diakhiri dengan sesi diskusi bersama setelah pertunjukan teatrikal. Para peserta aksi berbicara tentang solusi alternatif yang dapat mengurangi dampak negatif pembangunan PLTGU Cilamaya. Beberapa ide yang diusulkan antara lain adalah memperkuat pengawasan lingkungan, dan  menggencarkan kampanye kesadaran lingkungan.
Sesi Diskusi Bersama Aksi Penolakan PLTGU Cilamaya, Senin (26/02/2024).

Dalam wawancara langsung, Aditya Dwi Darmawan, salah satu juru bicara dari adanya kampanye terkait aksi hari ini mengatakan telah melakukan aksi ini kedua kalinya.

“Kita sudah kedua kali ya di Karawang terutama ini aksi global juga, jadi kemarin itu terkait Jepang dan sekarang terkait dengan Korea Selatan, dari perusahaan Samsung.” Ujar Aditya saat diwawancarai langsung di Taman I Love Karawang, Jl. Jendral Ahmad Yani (26/02/2024). 

Selain itu, Aditya Dwi Darmawan juga mengungkapkan harapannya dari diadakan aksi penolakan PLTGU Cilamaya ini. 

“Harapan untuk aksi ini itu bisa disadari ya untuk teman-teman, kita mengalami keterasingan dan bagaimana kita bisa melihat crowded Masyarakat ini udah jauh. Kita melihat ego ini kan sense of eye kita tidak memikirkan lingkungan ini juga bagian dari kita. Kita makan juga dari lingkungan ini, nah ini yang bisa pengennya kita sadarkan untuk kedepan, untuk masyarakat, ayo panas hari ini bukan karena datang begitu saja tapi apa yang diakibatkan dari mereka-mereka yang selalu berinvestasi dibidang fosil ini yang merugikan kita kedepannya nanti, kayak gitu.” Pungkasnya saat diwawancarai langsung di Taman I Love Karawang, Jl. Jendral Ahmad Yani (26/02/2024). 

(KHY, CH)

LPM Channel

Podcast NOL SKS