Melihat dari Dua Arah: Tentang Kisruh PKKMB Unsika 2023
Redaksi
Berita
13 Sep 2023
Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh universitas untuk memperkenalkan lingkungan kampus sekaligus menyambut mahasiswa baru. Di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) sendiri, kegiatan PKKMB dilaksanakan selama 2 hari yakni dari tanggal 4–5 September 2023. Namun, kabar mengejutkan datang dari panitia PKKMB unsur Mahasiswa yang menyatakan bahwa mereka mengundurkan diri kurang dari sehari sebelum pelaksanaan kegiatan akan dimulai. Hal ini diketahui melalui Berita Acara yang diposting di instagram resmi BEM Unsika pada 3 September 2023 lalu. Dalam Berita Acara nomor 002/BA/BEM_UNSIKA/IX/2023 tersebut menyebutkan bahwa telah diadakan rapat besar Kepanitiaan PKKMB Unsika unsur Mahasiswa pada 2 September 2023 dan menyatakan mengundurkan diri dari kepanitiaan sebagai hasil akhirnya.
Pengunduran diri tersebut mendapat respon beragam dari mahasiswa Unsika. Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa Panitia PKKMB Unsika 2023 unsur Mahasiswa dan BEM Unsika seakan lari dari tanggung jawab. Hal itu pun mendapat tanggapan dari Reynaldi Firmansyah Purba, Ketua BEM Unsika 2023.
"Kami sama sekali tidak lari dari tanggung jawab, dan tidak berniat demikian. Kami tetap memantau jalannya PKKMB. Kami mengundurkan diri karena kami merasa tidak dihargai, bahkan ada kalimat yang keluar dari salah satu oknum rektorat kalau mereka bisa tanpa kita," ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Senin (11/09/2023).
Reynaldi menjelaskan bahwa pengunduran diri tersebut dipicu karena adanya dinamika antara Panitia PKKMB Unsika 2023 unsur Mahasiswa dengan pihak rektorat.
"Terjadi dinamika yang kami rasa seharusnya tidak perlu ada, namun pihak rektorat seakan-akan memaksa kami melakukan hal demikian. Singkatnya, kami mengundurkan diri karena kami merasa tidak dihargai secara pemikiran, bahkan ada beberapa kata-kata dari oknum panitia rektorat yang tidak diterima kepada kami," ungkapnya.
Selain itu, Reynaldi juga menyoroti poin dalam Pedoman PKKMB 2023 yang menyebutkan bahwa kegiatan tersebut tidak melibatkan unsur Mahasiswa di dalam perencanaanya.
"Kita membuat konsep mengacu dari sana, namun buku panduan yang dibuat Unsika tidak melibatkan kami dalam perencanaannya, dan isinya berbeda dengan yang kami buat. Kalau seperti itu, untuk apa kami diminta membuat konsep," lanjutnya.
Sementara itu, Adhitya Rinaldi Irawan selaku Staf Wakil Rektor 3 menegaskan bahwa Pedoman PKKMB 2023 tersebut merupakan pedoman langsung dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan pihaknya hanya menjalankan aturan.
"Mungkin BEM U saat ini merasa mereka kurang dilibatkan dan kurang dihargai. Sebetulnya kalau kita melihat aturan ya ini kan tergantung idealismenya masing-masing, ya mereka boleh berpendapat seperti itu, karna kan kita sesuai dengan aturan. Tapi niat baik kita ada di sana tetap melibatkan mereka sebagai pelaksana teknis, cuma kan mereka klaimnya tidak diikutsertakan dalam perencanaannya, dan lain sebagainya, itu kan bukan porsinya mereka," ujarnya saat diwawancarai secara langsung di Gedung Rektorat, Senin (04/09/2023).
Adhitya menambahkan bahwa unsur penyelenggara kegiatan yang benar adalah terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik). Namun, hal yang terjadi di Unsika selama ini adalah kegiatan PKKMB tersebut murni dikelola oleh mahasiswa, sehingga terjadi culture shock saat diterapkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Lebih lanjut, Adhitya menjelaskan bahwa pengunduran diri Panitia PKKMB Unsika 2023 unsur Mahasiswa tersebut murni keputusan sepihak tanpa adanya mediasi dengan pihaknya terlebih dahulu.
"Tidak ada (perbincangan), bahkan terakhir saya komunikasi H-1 saya minta seksi acara untuk segera merapat, kita koordinasi tapi tidak ada respon, sampe jam 9 malem, 10 malem, 11 malem. Saya tetapkan jam 11 malem kita harus rearrange acara, kemungkinan kita yang fasilitasi, udah dioptimalkan saja, kan kita bukan mengeluhkan keterbatasan, ya. Dan itu kita tetep berkontribusi, tetep bergerak di tengah keterbatasan," jelasnya.
Di samping itu, konflik internal antara Panitia PKKMB Unsika 2023 unsur Mahasiswa dengan pihak rektorat ini rupanya turut menuai tanggapan dari mahasiswa baru Unsika. I Nyoman Aryaderio Darma mahasiswa baru Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP).
"PKKMB adalah ajang persuasif untuk menampilkan hal-hal positif mengenai kampus. Namun sayangnya, kejadian kemarin telah mematahkan marwa dari PKKMB sendiri dan saya menyesali sangat kejadian ini. Jika memang ada permasalahan, apapun itu jangan dibawa ke dalam event PKKMB yang akhirnya merusak citra univ," ujarnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Sabtu (09/09/2023).
I Nyoman menyarankan agar pihak kampus meminimalisir adanya tindakan yang dapat merusak citra PKKMB. Ia juga berharap supaya kedepannya kegiatan ini bisa berjalan lebih terorganisir, lebih terstruktur dengan baik, dan lebih humanis. "Harapan saya bisa berjalan lebih terorganisir, lebih terstruktur dengan baik, dan pastinya lebih humanis," pungkasnya.
(LV, TBN)