Memperingati Hari Pers Nasional: Lapas Kelas II Karawang Pamerkan Hasil Kerajinan Warga Binaan

Redaksi
Berita
09 Mar 2024
Thumbnail Artikel Memperingati Hari Pers Nasional: Lapas Kelas II Karawang Pamerkan Hasil Kerajinan Warga Binaan
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Karawang menggelar pameran produk kerajinan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional. Acara ini berlangsung di Hotel Mercure Karawang, Rabu (06/03/2024), yang menampilkan beragam karya seperti craft dan anyaman yang diubah menjadi produk bernilai jual, seperti dompet.

Produk-produk tersebut merupakan hasil karya dari para warga binaan Lapas Kelas II Karawang yang telah mendapatkan pembinaan di dalam lembaga tersebut. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengasah keterampilan kerajinan mereka, tetapi juga memperlihatkan kepada masyarakat bahwa rehabilitasi melalui pembinaan di dalam lapas dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi warga binaan itu sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Semua kerajinan yang dipamerkan adalah hasil dari pembinaan dan karya dari warga binaan Lapas kelas II Karawang dari Handicraft, ini pun beras adalah beras yang ditanam dan digiling oleh warga binaan kelas II Karawang, seperti itu,” ujar Bintang Panji Saputro selaku Staf Seksi Kegiatan Kerja saat diwawancarai secara langsung, Rabu (06/03/2024).

Ia juga menyampaikan terdapat pos kerja yang memberikan kegiatan kerajinan bagi warga binaan di dalam lapas bahwa tidak hanya kerajinan saja, pos kerja ini juga menyediakan agrobisnis. 

“Sebelum warga binaan memperoleh hak-hak integrasi mereka ataupun lagi mengurus untuk mereka pulang, kita berikan keahlian untuk warga binaan. Setelah dari luar, mereka dapat mengembangkan keahlian mereka dan tidak kembali ke jalan yang salah,” tambahnya.
 
Hasil produk kerajinan tangan yang dipamerkan, Rabu (06/03/2024).
 
Sebelum warga binaan Lapas kelas II Karawang bisa ditempatkan di pos kerja, mereka harus melewati tahapan seleksi yang melibatkan pemeriksaan keamanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa mereka siap untuk melakukan kegiatan pembinaan kemandirian dan tidak membawa alat yang berpotensi mengganggu keamanan.

Setelah melewati tahap seleksi keamanan, warga binaan akan mendapatkan pelatihan dari instruktur yang bersertifikat. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dengan keterampilan yang diperlukan. Setelah pelatihan selesai, mereka akan kembali melalui proses seleksi dan kemudian akan ditempatkan di pos kerja sesuai dengan kemampuan dan potensi mereka.

“Seperti gergaji, palu, seperti itu kan. Kalau sembarangan orang yang pakai, nanti dipakai mukul orang yang diadakan setiap hari, karena masing-masing dari mereka sudah diberikan pos kerja. Jadi, misalnya nih di pos kerja Handicraft, setiap hari dia yang menempati pos kerjanya. Nah itu ya kerjanya di situ dan ada petugas dan warga binaan yang ditugaskan di situ. Orang yang pos kerjanya di sawah, setiap hari mereka kerjanya mengelola sawah demikian dengan pos-pos kerja yang lain seperti pos kerjanya ada. Ada lele, perkebunan, perikanan, sawah, handicraft, pembuatan mebel, segala macam ada,” ujarnya.

Hasil kerajinan tangan warga binaan Lapas kelas II Karawang nantinya akan dikelola oleh pihak lapas untuk dibagikan sesuai dengan peraturan. Biasanya untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), premi, dan modal.

Bintang mengatakan bahwa hasil kerajinan tersebut pasti akan dijual. Selain dijual di internal, Lapas Karawang memiliki platform e-commerce bernama Lapak Pas yang menjadi wadah bagi penjualan produk-produk tersebut. Dengan adanya platform tersebut, produk kerajinan dapat dijual secara online melalui Lapak Pas, selain dari penjualan langsung di dalam lapas. 

Bintang pun menyampaikan harapannya untuk produk dari warga binaan dapat bersaing dengan produk buatan masyarakat luar.

“Harapan kedepannya, saya berharap produk-produk yang dihasilkan oleh seluruh warga binaan ini dapat bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat luar. Soalnya kan, kasihan mereka begitu keluar tidak punya keahlian, ya kan? Kalau mereka sudah punya keahlian dan memang hasilnya bersaing, Insya Allah mereka pun tidak akan melakukan hal lain. Hal-hal yang melanggar hukum lagi seperti itu,” pungkasnya. 

(JEL, AKY)

LPM Channel

Podcast NOL SKS