Minim Fasilitas Olahraga, Lapangan Kampus Unsika Tak Kunjung Rampung

Redaksi
Berita
11 Jul 2025
Thumbnail Artikel Minim Fasilitas Olahraga, Lapangan Kampus Unsika  Tak Kunjung Rampung
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menjadi salah satu kampus yang tidak pernah lepas dari permasalahan kekurangan fasilitas. Barangkali masing-masing fakultas memiliki keluhan perihal fasilitas yang tidak kunjung diperbaiki maupun dibangun oleh pihak Kampus. Meskipun saat ini Kampus Maroon tengah melakukan pembangunan di berbagai titik, baik di Kampus 1 maupun Kampus 2, sangat disayangkan terdapat beberapa proyek pembangunan yang terbengkalai dan dibiarkan begitu saja, salah satunya proyek pembangunan lapangan bola pada Kampus 2. 

Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Keolahragaan (Ikor) Unsika, Fauzi Shaputra Husin, turut menyampaikan keluhan terkait keterbatasan fasilitas olahraga yang dialami oleh mahasiswa di program studinya. Ia menjelaskan bahwa beberapa cabang olahraga, seperti sepak bola dan bulu tangkis terpaksa dilaksanakan di luar area kampus karena tidak tersedianya lapangan yang memadai.

“Biasanya sih kalau dari Ilkor sendiri itu menggunakan lapangan di kampus ya, Kak, tapi beda halnya dengan lapangan-lapangan yang tidak tersedia. Seperti contohnya lapangan sepak bola dan badminton, itu biasanya kita nyewa ke GOR (Gelanggang Olahraga) setempat yang ada di daerah Karawang itu sendiri,” jelas Fauzi saat diwawancarai via Whatsapp, Rabu (25/6/2025).

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Himpunan Ikor, Rivan Adriza Fahlevi, yang turut membenarkan pendapat mengenai kekurangan fasilitas olahraga di Unsika. Ia menjelaskan bahwa untuk beberapa mata kuliah praktik, seperti voli dan basket masih dapat dilakukan di Kampus 1 karena fasilitas tersebut tersedia. Namun, untuk olahraga seperti sepak bola, renang, dan bulu tangkis, mahasiswa harus pergi ke luar kampus dan menyewa tempat yang ada.

“Itu kalo kita biasanya di kampus 1 sih, kalo untuk olahraga seperti voli, basket lah, yang memang disediakan oleh universitas, tapi untuk mata kuliah olahraga, sepak bola, renang, bulutangkis, itu biasanya kita di luar kampus (sewa),” ungkapnya saat diwawancarai via Whatsapp, Sabtu (28/6/2025).

Untuk mengatasi kekurangan fasilitas olahraga, Unsika mengadakan proyek pembangunan lapangan di Kampus 2. Akan tetapi, menurut salah satu mahasiswa Ikor, Akmal Subarjah, pembangunan ini terkesan tidak berlanjut, bahkan di tempat tersebut kini telah tumbuh rumput liar.

“Tau, karena sudah liat pembangunan tiang gawangnya aja sih, itupun masih belum ada kelanjutan, malah lapangannya sekarang tumbuh rumput liar,” ungkapnya saat diwawancarai via Whatsapp, Sabtu (21/6/2025).

Kondisi konstruksi lapangan bola di Kampus 2 Unsika yang tidak berlanjut dan dipenuhi gulma, Minggu (6/7/2025).

Kekurangan fasilitas ini tentunya tidak diabaikan begitu saja oleh para mahasiswa. Rivan mengakui bahwa ia pernah mendengar keluhan dari sejumlah mahasiswa yang ingin berolahraga di area kampus saja.

Sebenernya untuk keluhan ada sih dari beberapa orang mah, mereka pengennya di kampus lah karena deket dan karena ingin memanfaatkan fasilitas yang ada,” pungkasnya.

Fauzi juga menyatakan hal yang sama, bahwa hingga saat ini, tidak pernah ada sosialisasi resmi dari pihak kampus mengenai progres maupun rencana pemanfaatan fasilitas tersebut.

“Saya tahu soal proyek lapangan itu, karena memang kuliah saya berpusat di Kampus 2. Tapi untuk sosialisasi perihal penggunaan lapangan belum ada, mungkin karena lapangan tersebut masih belum bisa digunakan dan juga pembangunannya belum diselesaikan,” jelasnya.

Kondisi dari arah masuk ke lapangan bola, Minggu (6/7/2025).

Padahal pembangunan lapangan ini sangat penting, baik untuk kegiatan akademik ataupun aktivitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Sebagai mahasiswa yang turut berperan menjadi ketua UKM Sepak Bola Unsika, Akmal merasa pembangunan lapangan ini penting karena tidak adanya lapangan untuk para anggota UKM atau mahasiswa ketika akan berlatih sepak bola. 

“Menurut saya sangat penting sekali sih, apalagi saya sebagai ketua UKM Sepak Bola Unsika sangat kewalahan karena tidak punya lapangan, anggota harus membayar 15.000 setiap latihan untuk patungan sewa lapang yang dimana itu membuat latihan jadi sedikit yang hadir,” keluhnya.

Meskipun begitu, Fauzi menyatakan harapannya agar Unsika lebih baik lagi kedepannya, khususnya untuk program studi olahraga. Ia berharap proses pembangunan yang tengah dilaksanakan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.

“Kalo harapan saya sih menginginkan fasilitas yang ada di Unsika ini lebih banyak dan baik lagi kedepannya, apalagi untuk prodi olahraga itu sendiri. Setidaknya jika memang tidak bisa cepat tetapi ada progres yang signifikan lah, jikalau tidak bisa juga melakukan progres yang signifikan setidaknya yang sedang dalam tahap proses pembangunan tersebut bisa diselesaikan dalam waktu dekat,” harapnya.

Rivan juga turut menambahkan harapannya mengenai fasilitas olahraga di Unsika agar dapat diperbaiki dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung proses belajar mahasiswa Ikor.

“Mungkin kalo dari saya sih sebagai mahasiswa olahraga berharapnya fasilitas yang kami butuhkan itu cukup menggunakan fasilitas kampus saja tidak menggunakan fasilitas luar kampus dan semoga fasilitas kita dilengkapi untuk mendukung para mahasiswa yang ingin berkembang di bagian olahraga,” harapnya.



(RAN, VIO, NSK)


LPM Channel

Podcast NOL SKS