Penggunaan Spasi pada Tanda Baca

Redaksi
Artikel
31 Dec 2024
Thumbnail Artikel Penggunaan Spasi pada Tanda Baca
Beberapa aturan dalam penggunaan bahasa Indonesia memang tidak secara langsung dipaparkan dalam PUEBI. Salah satunya, penggunaan spasi dalam tanda baca. Namun, jika kita perhatikan di dalam PUEBI juga memberikan beberapa contoh penggunaannya. Nah, apa saja penggunaannya. Mari kita Kulik sama-sama! 

  1. 1. Pengertian dan Fungsi Spasi pada Tanda Baca
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), spasi merupakan jarak antara huruf cetak atau antara baris tulisan. Nah, spasi dalam penggunaan tanda baca berperan sangat penting untuk memberikan kejelasan sebuah teks. Misalnya, untuk memberi jeda, memisahkan kata, kalimat, ataupun angka. Dengan demikian, pembaca tidak akan kebingungan dalam memahami sebuah teks. Selain itu, penggunaan spasi pada tanda baca juga membuat teks lebih rapi.  


  1. 2. Apa saja penggunaannya?
  • Tanda Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat. Setelah tanda titik, harus ada spasi sebelum melanjutkan ke kalimat berikutnya. Namun, tidak ada spasi yang diberikan sebelum tanda titik.
Contoh: “Kami pergi. Mereka datang.”

  • Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan untuk menunjukkan emosi kuat, seperti perintah atau seruan. Setelah tanda seru, diberikan spasi, tetapi tidak ada spasi sebelum tanda seru itu sendiri.
Contoh:  “Jangan masuk! Ia sedang tidur.”

  • Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat yang menanyakan sesuatu. Sama seperti tanda seru, setelah tanda tanya harus ada spasi, tetapi tidak ada spasi sebelum tanda tanya. 
Contoh: “Apa katamu? Aku tidak mendengar.”

  • Tanda Koma (,)
Tanda koma digunakan untuk memisahkan elemen dalam sebuah kalimat, seperti daftar atau klausa. Tidak ada spasi sebelum tanda koma, tetapi setelahnya harus ada spasi. 
Contoh: “Satu, dua, dan tiga.”

  • Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua klausa yang saling berhubungan tetapi bisa berdiri sendiri sebagai kalimat. Tidak ada spasi sebelum tanda titik koma, tetapi setelahnya harus ada spasi.
Contoh: “Hari sudah siang; ia masih tidur.”

  • Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk memperkenalkan suatu daftar, penjelasan, atau kutipan. Seperti tanda baca sebelumnya, tidak ada spasi sebelum tanda titik dua, tetapi harus ada spasi setelahnya.
Contoh: "Dua hal yang utama: akal dan hati.”

  • Tanda Hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan dua kata atau memecah kata di akhir baris. Tanda ini tidak memerlukan spasi baik sebelum maupun sesudahnya. 
Contoh: "Kemarin ia di-PHK.”

  • Tanda Pisah (–)
Tanda pisah digunakan untuk memisahkan elemen dalam kalimat yang lebih panjang atau untuk menunjukkan rentang, seperti tanggal atau waktu. Tanda pisah memerlukan spasi sebelum dan sesudahnya. 
Contoh: "Acara diadakan pada tanggal 5–10 bulan ini."

  • Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan untuk memisahkan pilihan atau alternatif, seperti dalam harga atau opsi. Tidak ada spasi yang diperlukan baik sebelum maupun sesudah tanda ini. 
Contoh: "Harga pensil/pulpen itu Rp200/buah."

  • Tanda Petik/Petik Tunggal (“ “)
Tanda petik digunakan untuk mengutip langsung dari seseorang atau menunjukkan suatu istilah khusus. Spasi diberikan setelah tanda petik penutup, tetapi tidak sebelum tanda petik pembuka. 
Contoh: "Ia dijuluki “si Cantik” karena parasnya."

  • Tanda Kurung/Kurung Siku ((..))/[..]
Tanda kurung atau kurung siku digunakan untuk menyisipkan informasi tambahan atau klarifikasi dalam kalimat. Tidak ada spasi setelah tanda kurung pembuka atau sebelum tanda kurung penutup, tetapi spasi diperlukan setelah keseluruhan tanda baca ini. 
Contoh: "Lokakarya (workshop) itu resmi dibuka."

  • Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu kalimat belum selesai atau ada jeda dalam pembicaraan. Spasi diperlukan baik sebelum maupun sesudah tanda ini. 
Contoh: "Jangan-jangan … ia pelakunya."

  • Tanda Apostrof (‘)
Tanda apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan huruf atau kepemilikan. Spasi diberikan sebelum tanda apostrof, tetapi tidak setelahnya. 
Contoh: "Mereka sudah datang, ’kan?"

 
 
Kesimpulan 
Penggunaan spasi pada tanda baca dalam Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam memastikan kejelasan dan kerapihan suatu teks. Meskipun tidak selalu dijelaskan secara langsung dalam PUEBI, aturan spasi yang tepat membantu pembaca memahami maksud penulis dengan lebih mudah dan menghindari kesalahpahaman dalam interpretasi kalimat. 
Memahami dan menerapkan aturan spasi pada tanda baca dengan benar sangat penting bagi penulis untuk menghasilkan teks yang mudah dibaca dan dipahami, serta menunjukkan profesionalisme dan ketelitian dalam penulisan.
 
Nah, sangat mudah bukan penggunaan spasi dalam tanda baca. Semoga ilmu ini bermanfaat ya dan jangan lupa untuk kalian terapkan!  

Desainer: Redaktur Bahasa
Desainer: APY

Referensi 

LPM Channel

Podcast NOL SKS