Peralihan Sistem Informasi Akademik: Adaptasi Menjadi Tantangan

Redaksi
Berita
26 Feb 2024
Thumbnail Artikel Peralihan Sistem Informasi Akademik: Adaptasi Menjadi Tantangan
Perkuliahan semester genap di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) telah berlangsung pada bulan Februari 2024 dengan menggunakan Sistem Informasi Akademik (Siska) yang baru. Pergantian sistem informasi ini berlaku untuk seluruh mahasiswa di semua fakultas dengan Siska yang sebelumnya dikelola ecampus. 

Perubahan sistem ini telah disosialisasikan oleh pihak civitas sebelum perkuliahan semester genap dimulai. Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Unsika menyampaikan mengenai perubahan sistem akademik kampus yang diawali dengan adanya pemberitahuan untuk mengikuti studi banding dengan Universitas Negeri Semarang (Unnes), lalu disepakati untuk melakukan pembelian sistem yang dirancang dan diimplementasikan oleh Universitas tersebut, sedangkan pihak UPT TIK Unsika hanya membantu server agar bisa terpasang dan dapat diakses.

”Pengalaman saya, waktu dulu zaman awal migrasi ecampus, itu juga sama terkendala hal yang seperti sekarang kayak Siska, bahkan itu lebih kacau dibanding Siska. Perlu penyesuaian selama dua tahun setengah, perlu penyesuaian dari kampus, baru user bisa menyesuaikan dengan fitur-fitur yang ada di ecampus. Walaupun banyak fitur-fitur yang mudharat atau sia-sia,“ ujar pihak TIK saat diwawancarai secara langsung, Rabu (21/02/2024).

Adanya perubahan sistem informasi akademik ini membuat semua pihak yang terlibat termasuk pihak UPT TIK, dosen, dan mahasiswa turut merasakan perbedaan dengan yang sebelumnya menggunakan ecampus, kemudian beralih ke Siska. Beberapa kendala yang dihadapi di masa transisi diantaranya seperti yang diungkapkan oleh Cahaya Vathira selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2023. 

Kalo diliat-liat, kampus belum ada persiapan dengan matang buat perubahan sistem dari ecampus ke Siska. Kendala nya juga ada di pengambilan KRS, setiap buka Siska ngedown mulu, sekalinya bisa KRS (Kartu Rencana Studi) ga pernah muncul, dosen juga banyak yang ga mengerti,” ujarnya saat diwawancarai secara online melalui WhatsApp, Senin (19/02/2024). 

Lebih lanjut, permasalahan dibeberkan oleh Gideon, salah satu mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2023. Permasalahan dalam sistem Siska ia beberkan, salah satunya adalah ketidakmampuan sistem untuk menampilkan kuota tiap kelas dengan jelas. 

“Ketidakmampuan sistem dalam memperlihatkan kuota tiap kelas. Hal ini menyebabkan banyaknya mahasiswa yang terfokus untuk memilih satu atau dua kelas saja padahal masih ada beberapa kelas yang kuotanya sangat sepi peminat serta kurangnya kemampuan sinkronisasi nilai antara ecampus dengan Siska. Sehingga banyak terjadi perbedaan nilai dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) antara Siska dengan ecampus,” tambahnya.

Slamet Triyadi, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan turut menyampaikan saran dan harapannya. 

“Dengan fenomena yang terjadi dulu di ecampus dan fenomena yang terjadi sekarang di Siska, karena ini adalah aplikasi sistem sewa di luar, menurut saya pribadi sebagai dosen, hemat saya mending dimanfaatkan saja Fakultas Ilmu Komputer. Hasil saya diskusi dengan dosen-dosen itu ternyata mereka siap untuk membuat sistem yang seperti Siska, seperti ecampus bahkan lebih bagus dari aplikasi itu karena Fakultas Ilmu Komputer itu memang hebat hebat semua, bisa efisiensi anggaran, bisa membuat aplikasi dengan fitur yang sesuai keinginan Unsika, kecuali di kita tidak ada Fasilkom (Fakultas Ilmu Komputer), baru ke perguruan tinggi yang lain,” tutupnya saat diwawancarai secara langsung, Selasa (20/02/2024).

(AMD, UAA)

LPM Channel

Podcast NOL SKS