Peringati Hardiknas 2024: BEM Unsika Adakan Refleksi dan Mimbar Bebas

Redaksi
Berita
06 May 2024
Thumbnail Artikel Peringati Hardiknas 2024: BEM Unsika Adakan Refleksi dan Mimbar Bebas
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar refleksi dan mimbar bebas sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan mengusung tema “Wujudkan Pendidikan Gratis, Hapuskan Komersialisasi dan Privatisasi Pendidikan”, Kamis (2/5/2024). 

Selaku koordinator kegiatan, Muhammad Idzhar Surya Pratama menjelaskan tema tersebut dipilih karena adanya komersialisasi dan privatisasi dalam pendidikan. Menurutnya, menjadi pertanyaan besar mengapa Indonesia tidak bisa memberikan pendidikan gratis, sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia untuk pendidikan sangat besar. Tema ini juga bertujuan untuk mewujudkan pendidikan gratis di Indonesia. 

“Terus juga, ingin lebih menggugah, menyadarkan teman-teman mahasiswa juga tentang pendidikan, khususnya pendidikan di Unsika juga yang notabene-nya masih lekat dengan komersialisasi. Karena hari ini ketika kita bayar UKT juga fasilitas yang kita dapat pun tidak memadai,” ungkap Idzhar saat diwawancarai secara langsung, Kamis (2/5/2024).

Pada awalnya kegiatan ini akan diadakan di depan Gedung Rektorat Unsika, tetapi terdapat perubahan tempat ke Lapangan Unsika dikarenakan belum usainya pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di gedung tersebut. 

“Masalah perpindahan jam dan tempat ini tadi kendalanya UTBK. Yang digarisbawahi di sini adalah UTBK di mana di Gedung Opon dan beberapa gedung yang ada di Unsika itu dipakai UTBK. Seharusnya UTBK itu bisa selesai di jam tiga atau jam dua, tadi karena mati lampu juga akhirnya selesai di jam lima sore gitu kan,” jelas Yoga Muhammad Ilham Samudra selaku Presiden Mahasiswa Unsika 2024 saat diwawancarai secara langsung, Kamis (2/5/2024).
 
Suasana Penonton Refleksi dan Mimbar Bebas, Kamis (2/5/2024).
 
Kegiatan diawali dengan sambutan, penampilan berbagai bentuk karya seni, seperti puisi, orasi, dan teatrikal dari perwakilan mahasiswa Unsika, Aksi Kamisan Karawang, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unsika, dan mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang. Ditengah kegiatan, Ade Maman Suherman (Rektor Unsika) datang memberikan sepatah dua patah kata tentang Hardiknas ini. Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang positif. 

“Jadi pendidikan itu memang harus selalu ada di dalam batin kita, hati kita, semangat kita, bahwa pendidikan itu berupa hal yang paling penting dalam pembangunan bangsa. Hari Pendidikan Nasional satu tahun sekali ya, kita peringati kan begitu, biar kita tetap fokus dalam pendidikan untuk membangun karakter bangsa,” ujar Ade saat diwawancarai secara langsung, Kamis (2/5/2024).

Tanggapan datang dari mahasiswa Sistem Informasi (SI) angkatan 2022, Isa Al Ghifary Ahmad sebagai peserta kegiatan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa semua orang berhak mendapatkan pendidikan gratis tanpa memandang kelas-kelas ekonomi, dan tentunya sebagai mahasiswa terus merefleksikan pendidikan, walau sudah selesai menempuh pendidikan.

“Mahasiswa itu adalah penyambung lidah masyarakat. Semoga itu bisa terimplementasikan,” sebut Isa saat diwawancarai secara langsung, Kamis (2/5/2024).
 
Penampilan Teatrikal dari Mahasiswa UBP Karawang, Kamis (2/5/2024).
 
Harapan datang dari Idzhar yang berharap supaya mahasiswa Unsika dapat mencoba untuk mengikuti kegiatan seperti ini untuk mendapatkan wawasan baru.

“Harapan kegiatan ini kedepannya tentu ingin banyak lagi acara-acara seperti ini. Maksudnya, nggak dari BEM Unsika aja gitu dan temen-temen fakultas, temen-temen UKM, tentunya berharap saya bisa untuk mengadakan acara-acara seperti ini gitu, karena balik lagi kayak tadi, karena membentuk kesadaran ini, membangun kesadaran ini yang cukup susah untuk kita lakukan di sini,” pungkasnya.

Yoga juga menyampaikan harapannya untuk rektorat segera memperbaiki fasilitas yang ada di Unsika, serta pemerintah tidak mempersulit pendidikan bagi penerus bangsa.

“Untuk Pak Nadiem Makarim juga Pak, kalau memang hari ini Indonesia mempunyai cita-cita untuk menghadapi Indonesia emas yang dimana sumber daya manusia adalah penopang paling utama, maka dari itu pendidikan harus segera menjadi hak mereka gitu kan hak rakyat Indonesia yang mana di undang-undang juga tercatat di alinea ke-4 yang dimana pendidikan adalah hak segala bangsa,” harapnya. 

(JN, MRJ, CHX) 

LPM Channel

Podcast NOL SKS