Tumbuhkan Minat dan Inovasi, BEM Faperta Adakan Puncak Festival Pertanian 2025

Redaksi
Berita
18 Oct 2025
Thumbnail Artikel Tumbuhkan Minat dan Inovasi, BEM Faperta Adakan Puncak Festival Pertanian 2025

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) kembali menggelar Festival Pertanian 2025 sebagai puncak dari rangkaian kegiatan tahunan yang bertujuan menumbuhkan minat dan inovasi di bidang pertanian dengan tema “Menumbuhkan Kehidupan Melalui Pangan yang Penuh Sinergi Bersama Petani Menjaga Ketahanan Pangan Berkelanjutan dengan Menjunjung Tinggi Kearifan Lokal”, bertempat di Aula Syekh Quro Unsika, Selasa (14/10/2025).

 

Acara ini menghadirkan berbagai agenda mulai dari seminar nasional, talkshow interaktif, hingga lomba berskala nasional dengan total peserta mencapai 208 orang. Seminar nasional menghadirkan pemateri Lili Nailufhar, sedangkan pada talkshow interaktif tampil alumni berprestasi Fakultas Pertanian Unsika dari Kelompok Ahli Sistem dan Sumber Daya Pangan dan Gizi (KASSPG), Noman Budi, bersama Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Cintawargi, Kecamatan Tegalwaru, Teti Nurhayati.

 

Ketua Pelaksana Festival Pertanian 2025, Faiz Rafiqi Rahman, menjelaskan bahwa Festival Pertanian 2025 diselenggarakan dengan beberapa tujuan, yaitu untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat, khususnya para petani; menjadi sarana pengembangan diri bagi para volunteer; serta mendorong terciptanya inovasi dan ide-ide baru di bidang pertanian.

 

“Pertama kita ingin lebih mengupayakan dampak kita secara langsung kepada masyarakat terutama para petani ya, terus juga kedua sebagai perkembangan diri juga bagi para volunteer karena kita open volunteer, ketiga kita juga berusaha membangun inovasi atau ide-ide lainnya,” jelasnya saat diwawancarai langsung, Selasa (14/10/2025).

 

Lili Nailuthar saat memaparkan materi tentang ketahanan pangan, Selasa (14/10/2025).

 

Pemateri utama dalam kegiatan ini, Lili Nailufhar, menuturkan acara seperti ini dapat terus diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga dapat menumbuhkan minat mahasiswa terhadap pertanian, keberlanjutan (sustainability), kedaulatan pangan, dan keamanan pangan (food security).

 

“Acara kaya gini bisa langsung dan terus dilakukan ya, jadi untuk menumbuh kembangkan minat-minat mahasiswa tentang pertanian tentunya, tentang sustainability, tentang kedaulatan pangan, dan food security, jadi nantinya bisa terus gitu, harus ada terus berjalan acara ini, gitu,” tuturnya saat diwawancarai langsung, Selasa (14/10/2025).

 

 

Sesi penyampain Talkshow, Selasa (14/10/2025).

 

Selain seminar, Festival Pertanian 2025 juga menghadirkan talkshow yang menggabungkan perspektif praktisi, yaitu, Noman Budi dan pelaku lapangan, Teti Nurhayati. Dalam sesi tersebut, Noman menilai kegiatan ini sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

 

“Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat, dengan melibatkan KWT, dengan akademisi, itu bagus. Artinya, kita bisa tahu apa yang terjadi di masyarakat seperti apa. Jadi, kita bisa tahu perkembangan khususnya di dunia pertanian ya, kalau kami. Itu seperti apa di masyarakat. Masalah-masalahnya seperti apa,” ucapnya saat diwawancarai langsung, Selasa (14/10/2025).

 

Antusiasme peserta juga terlihat dalam seminar tersebut. Salah satu peserta mahasiswa dari Program Studi Agribisnis, Nabilla Putri, mengaku memperoleh banyak ilmu, termasuk cara memasarkan produk serta memahami berbagai tantangan yang mungkin muncul, baik pada produk mentah maupun setelah diolah.

 

“Ilmu yang diberi di sini tuh kaya manfaat juga terus kita tadi juga mempelajari tentang gimana sih caranya untuk memasarkan produk gitu, terus habis itu ada ancaman-ancaman apa di ketika kita memasarkan suatu produk gitu, baik mentahan maupun pengolahan, setelah pengolahan,” ujarnya saat diwawancarai langsung, Selasa (14/10/2025).

 

Lili berharap agar materi yang disampaikan pada Festival Pertanian 2025 tidak hanya berhenti pada tataran teori, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata oleh para peserta, seperti menyelenggarakan pelatihan atau inkubasi bisnis bagi petani.

 

“Harapan saya setelah materi ini tuh, ada dari temen-temen peserta itu bener-bener bikin gitukaya bikin misalnya pelatihan ke petani, bikin inkubasi, inkubasi bisnis gitu untuk para petani. Jadi ada tindak lanjut kerja yang nyata gitu, tidak hanya secara materi saja karena tadi sudah saya jabarkan juga semuanya langkah-langkah konkrit nya apa saja, gitu,” imbuhnya.

 

Dengan terselenggaranya Festival Pertanian 2025,  Faiz menutup dengan harapan agar kegiatan serupa dapat terus menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan dan mendorong perkembangan serta inovasi baru.

 

“Semoga harapannya festival pertanian tahun ini bisa menjadi sebuah perkembangan juga sebuah inovasi baru, selain itu juga tahun depan masih banyak perkembangan-perkembangan lainnya di festival pertanian tahun 2026 dan sampai selanjutnya,” tutupnya.

 

(SAN, RAN, ALA)

LPM Channel

Podcast NOL SKS