ULCC Gelar Kegiatan Volunteer “Fun Teaching”: Kenalkan Bahasa Asing dan Budaya melalui Pembelajaran Interaktif
Redaksi
Berita
23 Jul 2025
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Language Culture Club (ULCC) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar kegiatan volunteer bertajuk "Fun Teaching" pada 21–22 Juli 2025 di SDN Karawang Kulon 4. Kegiatan ini, mengusung tema pembelajaran bahasa asing dan pengenalan kebudayaan Indonesia yang dikemas secara menyenangkan dan interaktif.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh UKM ULCC, tetapi setiap tahunnya memiliki perbedaan, baik dari segi tema maupun lokasinya. Tahun ini, sesuai dengan temanya, UKM ULCC memfokuskan pada pengajaran Bahasa Inggris serta pengenalan budaya Indonesia.
Ketua pelaksana kegiatan “Fun Teaching”, Rivaldo Arjuna, mengatakan bahwa tujuan ULCC mengadakan kegiatan volunteer “Fun Teaching” ini adalah untuk memotivasi, sekaligus mengedukasi siswa, khususnya siswa sekolah dasar.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memotivasi siswa-siswa yang ada di SD ini. Nah, bentuk motivasinya adalah dengan cara belajar bahasa asing. Karena ini hari pertama, bahasa asing yang diterapkan adalah Bahasa Inggris, dari kelas 1 sampai kelas 5,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Senin (21/7/2025).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para relawan mahasiswa untuk mengasah kemampuan public speaking serta keterampilan mengajar secara langsung di lapangan.
Kepala Sekolah SDN Karawang Kulon 4, Nadim Suparno, turut menyambut dengan baik kegiatan Volunteer “Fun Teaching” ini, karena merupakan kali pertama kegiatan semacam ini diadakan di sekolah mereka. Pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini sangat membantu dalam proses pembelajaran bahasa dan pengenalan budaya kepada siswa.
“Alhamdulillah ya, jadi ini pertama kalinya SD kami kedatangan acara kegiatan, seperti ULCC Teaching ini. Biasanya, mahasiswa yang datang hanya sekadar observasi biasa, bukan seperti begini. Sekarang kegiatannya sampai ada praktiknya. Alhamdulillah, mahasiswa mengajar di kelas masing-masing, kemudian menambah pengalaman dan pengetahuan mereka,” ucapnya saat diwawancarai secara langsung, Senin (21/7/2025)
Hari pertama kegiatan ini difokuskan pada pembelajaran bahasa asing, yaitu Bahasa Inggris yang diberikan kepada siswa dari kelas 1-5. Sementara itu, pada hari kedua berfokus pada kebudayaan. Para siswa dikenalkan dengan budaya-budaya Indonesia melalui praktik dan berbagai permainan seru. Tidak hanya itu, para siswa juga mengikuti kegiatan kreasi karya dengan membuat gantungan kunci dari kawat bulu bertema kemerdekaan.
Kegiatan volunteer ini disusun secara terstruktur. Sebelum terjun langsung ke lapangan, para relawan terlebih dahulu mengikuti pelatihan khusus selama tiga hari. Pelatihan tersebut mencakup pembekalan terkait bahasa dan kebudayaan, serta perancangan metode pengajaran dan penyesuaian materi yang akan disampaikan di setiap jenjang kelas.
Salah satu relawan pengajar, Adhitiawarman, mengaku merasa terbantu dengan sistem pelatihan yang diberikan. Selain itu, pihak ULCC juga memberikan keleluasaan kepada relawan untuk menyusun bahan ajar dan media pembelajaran secara mandiri.
“Kalau untuk materi pembelajarannya itu sudah disediakan dari pihak panitia, tapi untuk media, bahan ajar, dan pelengkap lainnya, itu disiapkan oleh kami. Pihak panitia sendiri menyediakan fasilitas. Misalnya, kalau kami butuh lakban, gunting, atau perlengkapan lain, itu nanti difasilitasi oleh panitia,” pungkasnya saat diwawancarai secara langsung, Senin (21/7/2025)
Adhitiawarman juga turut menyampaikan harapannya terhadap pembelajaran bahasa dan budaya, khususnya di tingkat sekolah dasar.
“Harapan untuk kegiatan bahasa dan budaya ini adalah agar kedepannya bisa lebih memperkenalkan bahasa asing kepada para murid, serta mengenalkan budaya dari luar negeri. Jadi, mereka bisa belajar bahwa budaya itu tidak hanya ada di Indonesia, tapi juga banyak di luar sana.”
(PRI, KAA, SYA)