Wahana Air Unsika: Imbas Kerusakan Infrastruktur dan Tuntutan Perbaikan Drainase
Redaksi
Berita
26 Mar 2024
Drainase adalah pembuangan massa air secara alami maupun buatan dari permukaan atau di bawah permukaan suatu tempat. Drainase di Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dibangun sebagai pembuangan guna mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Nyatanya masih belum memadai di beberapa area kampus, seperti di depan sekretariat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), jalanan depan, dan samping aula Unsika.
Aspek kenyamanan mahasiswa dapat terganggu secara signifikan, ketika drainase dan jalan di kampus mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik. Genangan air akibat drainase yang buruk dapat menciptakan kondisi lingkungan yang tidak nyaman dan bahkan berbahaya bagi para mahasiswa. Hal ini dapat mengganggu mobilitas mereka di sekitar kampus, terutama saat hujan deras, dan meningkatkan risiko tergelincir atau terjatuh.
Di sisi lain, jalan rusak pun cukup menyulitkan aksesibilitas, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan bermotor atau roda empat. Kerusakan pada jalan juga dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera.
Mahasiswa Fakultas Hukum, Nur Alfin Hidayatullah, mengungkapkan pengalaman pribadinya terkait dengan kondisi jalan yang rusak di Unsika.
“Untuk yang pernah saya rasain sama jalan yang rusak di Unsika itu ya, cukup menjengkelkan sih. Karena saya sering sekali hampir tergelincir dan kecipratan. Bahkan sampai kena laptop saya sehingga laptop saya jadi rusak dan tombolnya mati,” ujarnya ketika diwawancarai melalui Whatsapp, Senin (25/3/2024).
Menyikapi hal ini, Biro Umum dan Keuangan, Kurniawan, mengungkapkan permohonan maaf dan menyatakan pemahaman penuh terhadap kesulitan yang dialami mahasiswa, baik terkait banjir maupun kerusakan jalanan. Namun, ia juga mengakui adanya kendala administratif yang menghambat proses perbaikan.
“Mohon maaf karena memang terkendala oleh beberapa administrasi ini yang saya juga gak terlalu suka gitu, meskipun saya sebagai Kepala Biro. Jadi, kami intinya sangat memahami yang disampaikan oleh para mahasiswa itu; satu. Perkara banjir dan yang mengakibatkan ketidaknyamanan jalan termasuk jadi berlubang, kan begitu ya,” tuturnya ketika diwawancarai langsung, Jumat (22/3/2024).
Presiden Mahasiswa, Yoga Muhammad Ilham Samudra, turut mengungkapkan pandangannya terkait kerusakan jalan dan drainase di kampus bahwa hal tersebut harus segera diberikan solusi.
“Kalau dari saya pribadi, ya, memang pandangan saya ya. Hari ini kita tidak nyaman karena kerusakan jalan, gitu kan dan memang hari ini banyak menyebabkan kebanjiran—dan itu juga tentunya mengganggu aktivitas mahasiswa, ya. Nah, pandangan kami terkait hal ini gitu kan, ya tentunya rektor harus segera memberikan solusi terhadap kejadian seperti ini. Tentunya ya, ini tadi, balik lagi; mengganggu kenyamanan mahasiswa melakukan aktivitasnya di kampus, gitu kan,” ujarnya ketika diwawancarai secara langsung, Jumat, (22/3/2024).
Menunggu perbaikan infrastruktur, pihak kampus telah melakukan langkah sementara seperti menambah batu kerikil di area yang rawan banjir.
“Nah pertanyaan ada upaya lain, kan kita kemarin ditobroskan tuh yang depan surut, terus kita tambah batu. Nah, yang FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) baru kemarin juga, kita mau dicoba-lah sedikit. Apa pakai batu atau apa gitu, tapi memang kendalanya itu gorong-gorongnya mau dirapikan, gitu seperti itu, mohon maaf sekali lagi,” tambah Kurniawan.
Berimbas pada ketidaknyamanan bagi mahasiswa, Yoga pun turut menyampaikan tanggapan bahwa kondisi tersebut memiliki implikasi yang cukup signifikan.
“Memang ya ini dampaknya cukup apa ya, cukup berpengaruh juga, gitu kan. Yang pertama tadi ya, karena kenyamanan. Terus kedua, teman-teman bisa terganggu melakukan aktivitas, terus ke ruang kelas yang tadinya memang (pakaian) harus rapi, tiba-tiba kotor dan lain-lainnya karena banjir, gitu kan. Nah, terus juga ini kan banyak yang harus diperbaiki. Penyebabnya banjir kan karena tidak adanya saluran air atau drainase yang aktif. Nah, itu yang harus jadi fokus kita,” ujarnya saat diwawancarai secara langsung, Jumat (22/3/2024).
Yoga juga mengungkapkan aspirasinya agar fasilitas kampus segera diperbaiki. Selain itu, ia menegaskan terkait pentingnya keterbukaan pihak rektorat dalam menyampaikan rencana pembangunan kampus ke depan kepada seluruh mahasiswa.
“Ya, harapannya tadi ya, segera diperbaiki, gitu kan. Ya kalau bisa ya, rektor ini berbicara rencana pembangunan strategis kedepannya, mau seperti apa itu Unsika, pencapaian rektor itu mau kayak gimana, ya itu harus dibicarakan ke mahasiswa, biar mahasiswa itu tahu, gitu kan.”
Harapan lain datang dari Alfin yang mengatakan bahwa upaya pencegahan juga merupakan kunci penting, dengan memperhatikan dan merawat sistem drainase yang ada di sepanjang kampus.
“Kalau harapan saya yang pasti sih, untuk secepatnya segera diperbaiki ya dan untuk pencegahannya mungkin juga bisa ya untuk drainase di sepanjang jalan Unsika lebih diperhatikan dan dirawat lagi. Biar kedepannya jalannya tidak cepat rusak lagi,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan dari mahasiswa, Kurniawan memberikan informasi bahwa perbaikan terhadap drainase dan jalan rusak direncanakan akan dilaksanakan paling lambat pada awal tahun 2025, dengan perkiraan paling cepat pelaksanaannya akan dilakukan pada bulan Agustus.
“(Tahun) 2025 awal itu sudah harus paling lambat, pasti agak lama menunggu. Mudah-mudahan tidak di 2025, apa Agustus, apa September, ini bisa dilaksanakan, gitu. Mudah-mudahan administrasi tidak terkendala,” ungkapnya.
Dengan adanya rencana perbaikan yang telah ditetapkan akan terlaksana sesuai jadwal, diharapkan kenyamanan dan keselamatan mahasiswa di lingkungan kampus dapat segera dipulihkan.
(LAE, NVA, KAA)